
Informasi Traveling Anda
Bagi para pencinta alam yang ingin mengunjungi Taman Nasional Mutis Timau di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), harap bersabar. Destinasi wisata alam ini ditutup sementara akibat cuaca buruk yang masih melanda wilayah tersebut. Penutupan yang sebelumnya berlaku sejak akhir Januari kini diperpanjang mulai 15 Februari hingga 15 Maret 2025.
Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Arief Mahmud, keputusan ini diambil setelah koordinasi dengan berbagai instansi terkait dan petugas di lapangan. "Penutupan sementara dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan serta mendukung upaya pemulihan kawasan," ujarnya, dikutip dari Antara, Jumat (14/2/2025).
Cuaca Buruk Menghambat Aktivitas Wisata
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca di NTT, khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan, masih menunjukkan curah hujan tinggi disertai angin kencang dan kabut tebal. Hal ini meningkatkan risiko bagi wisatawan yang ingin menjelajahi area taman nasional.
Selain faktor cuaca, tim petugas di lapangan masih melakukan penataan, pembersihan jalur trekking, serta pemeriksaan keamanan bersama komunitas relawan setempat. Sayangnya, pekerjaan ini tertunda akibat cuaca ekstrem yang menghambat akses dan proses pemulihan.
Insiden Hipotermia Jadi Pertimbangan
Sebelumnya, pada 25–26 Januari 2025, empat pengunjung mengalami hipotermia akibat suhu dingin yang mencapai di bawah 35 derajat Celsius. Kasus ini menjadi peringatan bahwa kondisi alam di kawasan pegunungan dapat berubah secara drastis dan berpotensi membahayakan pengunjung yang kurang persiapan.
Sekilas Tentang Taman Nasional Mutis Timau
Sebagai taman nasional ke-56 di Indonesia, Mutis Timau memiliki luas sekitar 78.789 hektar dan menjadi rumah bagi beragam satwa liar. Di sini, wisatawan dapat menjumpai 88 spesies burung serta delapan spesies mamalia, termasuk kus-kus dan rusa timor. Selain keanekaragaman hayati, kawasan ini juga terkenal dengan bentang alamnya yang menawan, mencakup hutan pegunungan, padang rumput, serta sumber mata air yang mendukung kehidupan flora dan fauna.
Dengan segala keindahannya, tak heran jika taman nasional ini menjadi daya tarik bagi wisatawan dan peneliti. Namun, keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Diharapkan, setelah kondisi cuaca membaik, para pengunjung bisa kembali menikmati pesona alam Mutis Timau dengan lebih aman dan nyaman.
Bagi yang sudah merencanakan perjalanan ke sana, sebaiknya terus memantau perkembangan cuaca dan informasi resmi dari pihak terkait sebelum berkunjung.