Ketika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada 2024, gelombang kekhawatiran menyebar di kalangan warga Amerika yang berencana bepergian ke luar negeri. Bukan tanpa alasan—kebijakan kontroversial dan reputasi Trump di kancah global membuat banyak orang cemas akan keselamatan dan kenyamanan mereka saat berada di negara lain.

1. Ketegangan Politik & Risiko Pembalasan

Selama masa kepemimpinannya sebelumnya, Trump dikenal karena kebijakan luar negeri yang keras, termasuk sanksi terhadap beberapa negara dan hubungan yang tegang dengan sekutu tradisional AS. Kembalinya Trump ke Gedung Putih dikhawatirkan memicu ketegangan baru, yang bisa berdampak pada perlakuan terhadap warga AS di luar negeri. Beberapa pelancong khawatir menjadi sasaran diskriminasi atau bahkan pembalasan di negara-negara yang berseteru dengan pemerintahan Trump.

2. Larangan Perjalanan (Travel Ban) yang Kembali Diterapkan

Salah satu kebijakan paling kontroversial Trump adalah larangan perjalanan (travel ban) terhadap warga dari beberapa negara mayoritas Muslim. Jika aturan serupa diberlakukan lagi, negara-negara tersebut mungkin membalas dengan pembatasan visa atau pengawasan ketat terhadap turis AS. Hal ini bisa menyulitkan perjalanan dan meningkatkan risiko penolakan masuk bagi warga Amerika.

3. Reputasi AS yang Terpolarisasi

Citra AS di mata dunia semakin terpolarisasi sejak era Trump. Banyak negara yang memandang warga Amerika dengan skeptis, terutama terkait kebijakan imigrasi dan sikap unilateral pemerintah AS. Beberapa pelancong melaporkan pengalaman kurang menyenangkan, seperti pertanyaan intensif di bandara atau komentar negatif dari penduduk lokal, karena identitas mereka sebagai orang Amerika.

4. Ketidakpastian Keamanan di Destinasi Wisata

Trump dikenal karena gaya diplomasinya yang tidak konvensional, termasuk ancaman militer atau penarikan dukungan dari organisasi internasional. Situasi ini bisa memicu ketidakstabilan di beberapa wilayah, membuat destinasi yang sebelumnya aman menjadi berisiko. Warga AS yang bepergian mungkin perlu lebih waspada terhadap protes, kerusuhan, atau bahkan ancaman teror yang terkait dengan kebijakan AS.

5. Dampak pada Pariwisata & Rekomendasi untuk Pelancong

Bagi warga AS yang tetap ingin bepergian, para ahli menyarankan untuk:

Memantau perkembangan politik global sebelum memilih destinasi.

Menghindari negara dengan hubungan tegang dengan AS untuk mengurangi risiko.

Mendaftarkan perjalanan di Smart Traveler Enrollment Program (STEP) untuk mendapatkan perlindungan dari kedutaan AS.

Memiliki asuransi perjalanan yang mencakup evakuasi darurat jika terjadi krisis.

Kesimpulan

Kembalinya Donald Trump sebagai presiden AS membawa ketidakpastian baru bagi warga Amerika yang gemar bepergian ke luar negeri. Meskipun tidak semua destinasi akan berisiko, kewaspadaan ekstra dan persiapan matang menjadi kunci agar perjalanan tetap aman dan nyaman.