
Informasi Traveling Anda
Industri perjalanan umrah di Indonesia tengah mengalami lonjakan signifikan. Pada tahun 2024, jumlah jamaah umrah asal Indonesia mencapai angka fantastis, yakni 2 juta orang. Fenomena ini menjadi peluang besar bagi bisnis travel umrah untuk berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2020-2024, Sandiaga Uno, menegaskan pentingnya menjaga kualitas layanan di tengah persaingan ketat. Ia mengimbau agar penyelenggara perjalanan umrah tidak terjebak dalam perang harga yang justru dapat menurunkan standar pelayanan.
**"Hindari perang harga! Fokuslah pada kualitas layanan dengan pendekatan customize, personalize, localize, dan small in size,"** ujar Sandiaga dalam acara Annual Gathering Garislurus Travel di Jakarta, Senin (20/1/2025).
### Menggali Potensi Bisnis Umrah
Sandiaga meyakini bahwa masih banyak potensi dalam industri umrah yang bisa dimaksimalkan. Meskipun kehadiran umrah backpacker menjadi tantangan tersendiri, ia optimis bahwa travel umrah konvensional tetap memiliki peluang besar untuk berkembang dengan strategi yang tepat.
“Para penyelenggara umrah harus lebih kreatif dalam menggali potensi bisnis yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga dapat memajukan perekonomian bangsa,” ujarnya.
### Transformasi Digital Jadi Kunci
Selain menjaga kualitas layanan, Sandiaga juga menekankan pentingnya adopsi teknologi dalam industri travel umrah. Digitalisasi dinilai sebagai faktor penting dalam memenangkan persaingan di era modern.
“Penyelenggara perjalanan umrah harus mulai membangun aplikasi dan sistem pemesanan berbasis teknologi untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan. Adaptasi dengan perkembangan zaman sangat diperlukan agar bisnis tetap relevan dan kompetitif,” tambahnya.
### Wisata Religi sebagai Peluang Besar
Tidak hanya fokus pada perjalanan ke Tanah Suci, Sandiaga juga mendorong travel umrah untuk turut mempromosikan wisata religi di Indonesia. Menurutnya, wisata religi bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan muslim mancanegara dan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata serta ekonomi kreatif Tanah Air.
“Travel umrah dapat memanfaatkan peluang ini dengan mengembangkan paket wisata religi yang mengenalkan kekayaan budaya Islam di Indonesia kepada dunia,” katanya.
### Inovasi, Kolaborasi, dan Adaptasi
Sebagai solusi menghadapi tantangan industri, Sandiaga memperkenalkan prinsip 3SI: **Inovasi, Kolaborasi, dan Adaptasi**. Dengan menerapkan strategi ini, ia meyakini bahwa travel umrah dapat berkembang dan tetap relevan di tengah persaingan pasar yang dinamis.
“3SI adalah kunci sukses di era sekarang. Inovasi dalam layanan, kolaborasi dengan berbagai pihak, serta adaptasi terhadap perkembangan teknologi akan membantu bisnis travel umrah bertahan dan terus maju,” jelasnya.
Di sisi lain, pihak Travel Umrah Garislurus juga mengungkapkan berbagai tantangan yang mereka hadapi, mulai dari perang harga antarpenyedia layanan hingga kurang optimalnya manajemen internal. Dengan adanya dukungan strategi dan transformasi digital, diharapkan industri travel umrah dapat terus berkembang tanpa harus mengorbankan kualitas layanan bagi jamaah.