
Informasi Traveling Anda
Menjelang Idul Fitri 2025, aktivitas penukaran uang baru kembali ramai di berbagai tempat, mulai dari bank, kantor pos, hingga lokasi-lokasi penukaran resmi. Uang baru sering kali diburu masyarakat untuk digunakan sebagai uang THR (Tunjangan Hari Raya) atau sebagai persiapan mudik. Namun, di tengah antusiasme ini, kita harus tetap waspada terhadap maraknya peredaran uang palsu yang kerap mengintai. Yuk, kenali ciri-ciri uang palsu agar tidak menjadi korban penipuan!
Mengapa Uang Baru Jadi Incaran?
Uang baru selalu menjadi primadona jelang Idul Fitri. Selain karena tampilannya yang bersih dan rapi, uang baru juga dianggap lebih pantas untuk diberikan sebagai THR atau hadiah kepada keluarga dan kerabat. Tak heran, antrean panjang di bank atau lokasi penukaran uang menjadi pemandangan biasa setiap tahunnya.
Namun, tingginya permintaan uang baru juga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan uang palsu. Mereka biasanya menawarkan penukaran uang dengan iming-iming proses cepat atau tanpa antre, padahal uang yang diberikan adalah uang palsu.
Ciri-Ciri Uang Asli yang Perlu Diketahui
Agar terhindar dari uang palsu, penting untuk mengenali ciri-ciri uang asli yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Berikut beberapa tips untuk membedakan uang asli dan uang palsu:
Tekstur Kertas: Uang asli memiliki tekstur kertas yang terasa kasar saat diraba, terutama pada bagian gambar pahlawan atau tulisan "Bank Indonesia". Uang palsu biasanya terasa lebih halus atau licin.
Tinta Cetak yang Menonjol: Pada uang asli, tinta cetak terasa menonjol ketika diraba. Coba raba bagian tulisan "Bank Indonesia" atau nominal uang untuk merasakan perbedaannya.
Gambar Tersembunyi (Latent Image): Miringkan uang ke arah cahaya, dan Anda akan melihat gambar tersembunyi berupa nominal uang atau logo BI yang hanya terlihat dari sudut tertentu.
Benang Pengaman: Uang kertas yang asli selalu memiliki benang pengaman yang tertanam di dalam uang kertas tersebut. Benang ini akan terlihat seperti garis mengkilap dan memantulkan cahaya jika dilihat dari sudut tertentu.
Watermark: Letakkan uang di bawah cahaya, dan Anda akan melihat watermark berupa gambar pahlawan atau logo BI yang samar-samar terlihat.
Tinta Berubah Warna (Optically Variable Ink): Pada uang nominal tertentu, terdapat tinta yang berubah warna ketika dilihat dari sudut pandang berbeda. Misalnya, warna emas bisa berubah menjadi hijau.
Microtext: Perhatikan bagian kecil pada uang, seperti di sekitar gambar pahlawan. Uang asli memiliki tulisan kecil (microtext) yang jelas dan tajam, sedangkan uang palsu biasanya buram atau tidak terbaca.
Tips Aman Menukar Uang Baru
Agar terhindar dari uang palsu, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti saat menukar uang baru jelang Idul Fitri 2025:
Gunakan Layanan Resmi: Selalu tukar uang di bank, kantor pos, atau lokasi penukaran resmi yang telah ditunjuk oleh Bank Indonesia.
Hindari Penukaran di Tempat Tidak Jelas: Jangan tergiur dengan tawaran penukaran uang di pinggir jalan atau dari orang yang tidak dikenal.
Periksa Uang Sebelum Menerima: Setelah menerima uang, segera periksa ciri-ciri keasliannya. Jika ragu, mintalah petugas untuk menggantinya.
Bawa Uang Receh: Selain uang baru, siapkan juga uang receh untuk keperluan kecil selama perjalanan mudik atau saat Lebaran.
Dampak Peredaran Uang Palsu
Peredaran uang palsu tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas ekonomi. Oleh karena itu, Bank Indonesia dan pihak berwajib terus berupaya memerangi peredaran uang palsu dengan meningkatkan pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat.