
Informasi Traveling Anda
Suara dentingan kereta api akan segera kembali menggema di jalur Banjar-Pangandaran setelah puluhan tahun menghilang. Dengan investasi Rp3,2 triliun, proyek reaktivasi ini bukan sekadar menghidupkan rel tua, melainkan membuka lembaran baru bagi pariwisata dan perekonomian Jawa Barat.
Sejarah Singkat: Jalur kereta Banjar-Pangandaran pertama kali dioperasikan pada 1916 oleh pemerintah kolonial Belanda untuk mengangkut hasil bumi seperti kopi, teh, dan karet. Namun, jalur ini dinonaktifkan pada 1981 karena kalah bersaing dengan transportasi jalan raya.
Fakta Menarik: "Jalur ini pernah menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan, digunakan untuk mengangkut logistik para pejuang," ungkap seorang sejarawan lokal.
Kenangan Warga: Bagi generasi tua, suara kereta adalah bagian dari kenangan masa kecil. "Dulu, kami sering menunggu kereta lewat sambil jualan di stasiun," kenang Pak Darso (72), warga Banjar.
Kereta Tematik: Pemerintah berencana mengoperasikan kereta dengan desain vintage yang dilengkapi fasilitas modern. "Kami ingin penumpang merasakan nuansa masa lalu dengan kenyamanan terkini," jelas perwakilan PT KAI.
Destinasi Menarik Sepanjang Jalur:
Stasiun Banjar: Mulai perjalanan dengan menjelajahi pasar tradisional dan mencicipi kuliner khas Sunda.
Gunung Sawal: Nikmati pemandangan hijau nan asri sambil menyeruput kopi lokal.
Pangandaran: Tutup liburan Anda dengan bersantai di pantai eksotis yang kini lebih mudah diakses tanpa kekhawatiran terjebak macet.
Ramah Lingkungan: Proyek ini akan menggunakan teknologi hijau, seperti panel surya di stasiun dan sistem pembuangan limbah terpadu.
Masalah Lahan: Sebagian rel kini telah berubah menjadi permukiman atau lahan pertanian. "Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proses pembebasan lahan dengan cara yang adil dan transparan," ujar pejabat terkait dengan penuh keyakinan.
Menjaga Kelestarian Alam: Jalur kereta melintasi kawasan hutan lindung. "Kami akan membangun jembatan khusus satwa untuk meminimalkan gangguan ekologis," papar tim proyek.
Pariwisata Melesat: Dengan akses lebih mudah, jumlah wisatawan ke Pangandaran diprediksi melonjak hingga 40%.
UMKM Bersinar: Pengrajin batik Ciamis dan pedagang seafood Pangandaran antusias menyambut proyek ini. "Ini kesempatan emas untuk memperluas pasar," ujar Bu Siti, pemilik usaha kerajinan tangan.
Konektivitas Meningkat: Terhubung dengan Bandara Kertajati, jalur ini akan memudahkan wisatawan domestik dan mancanegara menjelajahi Jawa Barat.