Insiden kebakaran di atas kapal pesiar di Busan, Korea Selatan, pada awal tahun 2025 telah memicu perubahan signifikan dalam regulasi penggunaan powerbank di transportasi umum, khususnya di kapal dan pesawat. Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya keselamatan dalam penggunaan perangkat elektronik portabel. Bagi Anda yang sering bepergian, memahami aturan baru ini sangat penting untuk menghindari masalah selama perjalanan.

Apa yang Terjadi di Busan?

Kebakaran yang terjadi di kapal pesiar di Pelabuhan Busan diduga disebabkan oleh powerbank yang meledak. Insiden ini tidak hanya menimbulkan kepanikan, tetapi juga kerugian material yang signifikan. Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa powerbank yang digunakan tidak memenuhi standar keamanan dan memiliki kapasitas yang melebihi batas yang diizinkan. Hal ini mendorong otoritas setempat dan internasional untuk memperketat aturan terkait penggunaan dan pembawaan powerbank.

Aturan Baru Powerbank untuk Transportasi Umum

Berikut adalah beberapa perubahan aturan yang perlu Anda perhatikan:

Batas Kapasitas Powerbank

Powerbank dengan kapasitas di atas 27.000 mAh (100 Wh) dilarang dibawa ke dalam pesawat atau kapal.

Powerbank berkapasitas 20.000–27.000 mAh (75–100 Wh) hanya boleh dibawa dengan izin khusus dan maksimal dua unit per penumpang.

Powerbank di bawah 20.000 mAh (75 Wh) diperbolehkan, tetapi harus dibawa dalam kabin, bukan di bagasi.

Label dan Sertifikasi Keamanan

Powerbank harus memiliki label jelas yang mencantumkan kapasitas, merek, dan nomor seri.

Hanya powerbank dengan sertifikasi keamanan internasional (seperti CE, FCC, atau RoHS) yang diperbolehkan.

Kondisi Powerbank

Powerbank yang rusak, kembung, atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan fisik tidak boleh dibawa.

Pastikan powerbank dalam kondisi mati saat dibawa.

Pengecekan Ketat di Bandara dan Pelabuhan

Otoritas bandara dan pelabuhan akan melakukan pengecekan lebih ketat terhadap powerbank.

Penumpang mungkin diminta untuk menyalakan powerbank mereka sebagai bukti bahwa perangkat masih berfungsi dengan baik.

Dampak bagi Para Traveler

Aturan baru ini tentu akan memengaruhi kebiasaan para traveler, terutama mereka yang sering mengandalkan powerbank untuk menjaga perangkat elektronik tetap terisi selama perjalanan. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan:

Persiapkan Powerbank yang Sesuai Aturan: Pastikan powerbank Anda memenuhi standar kapasitas dan keamanan.

Bawa Alternatif Pengisian Daya: Pertimbangkan untuk membawa charger portabel atau mencari stasiun pengisian daya di bandara atau pelabuhan.

Cek Informasi Terbaru: Selalu periksa aturan terbaru dari maskapai atau operator kapal yang Anda gunakan, karena kebijakan bisa berbeda-beda.

Tips Memilih Powerbank yang Aman

Agar tidak terkena imbas aturan baru, berikut tips memilih powerbank yang aman dan sesuai standar:

Pilih Merek Terpercaya: Beli powerbank dari merek ternama yang sudah memiliki sertifikasi keamanan.

Periksa Kapasitas: Pastikan kapasitas powerbank tidak melebihi batas yang diizinkan.

Cek Kondisi Fisik: Hindari powerbank yang sudah terlihat rusak atau kembung.

Simpan dengan Benar: Jangan biarkan powerbank terkena suhu ekstrem atau terpapar sinar matahari langsung.

Mengapa Aturan Ini Penting?

Kebakaran di Busan menjadi pengingat bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Powerbank yang tidak memenuhi standar keamanan bisa menjadi risiko serius, terutama di lingkungan tertutup seperti pesawat atau kapal. Dengan mematuhi aturan baru ini, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitar kita.

Kesimpulan

Insiden kebakaran di Busan telah membuka mata banyak pihak tentang pentingnya regulasi ketat terkait penggunaan powerbank. Sebagai traveler, kita harus selalu mengutamakan keselamatan dengan mematuhi aturan yang berlaku. Pastikan powerbank Anda memenuhi standar keamanan dan siapkan diri untuk perubahan ini agar perjalanan Anda tetap lancar dan aman.