
Informasi Traveling Anda
Ketika mendengar nama Dubai, yang terlintas di benak banyak orang mungkin adalah gedung pencakar langit yang megah, mal super mewah, mobil sport yang berseliweran, serta gaya hidup glamor warganya. Namun, ada sisi lain dari kota ini yang tak kalah menarik untuk dijelajahi: museum interaktif yang menggabungkan budaya, sejarah, dan teknologi futuristik.
Berkat undangan eksklusif dari Dubai Economy and Tourism, tim Popbela berkesempatan mengunjungi tiga museum termegah di Dubai yang menawarkan pengalaman luar biasa. Bukan sekadar museum biasa, ketiga tempat ini menyajikan edukasi dengan cara yang inovatif dan memukau. Penasaran? Yuk, kita eksplorasi bersama!
Begitu memasuki Museum of the Future, pengunjung langsung disambut dengan desain arsitektur futuristik yang unik. Struktur bangunannya yang melingkar melambangkan kemanusiaan, sementara lubang di tengahnya merepresentasikan masa depan yang penuh kemungkinan.
Di dalam museum ini, pengunjung bisa merasakan pengalaman luar biasa berkat penggunaan teknologi canggih seperti Virtual Reality (VR), Artificial Intelligence (AI), dan Augmented Reality (AR). Salah satu daya tariknya adalah robot interaktif yang dapat diajak berkomunikasi, serta balon ikan terbang yang melayang di langit-langit museum. Selain itu, museum ini juga menampilkan puisi karya Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum yang ditulis tangan oleh seniman Mattar bin Lahej.
Jam Operasional: 09.30 – 20.30 setiap hari
Harga Tiket:
General: AED149 (Rp641 ribu) untuk pengunjung usia 4 tahun ke atas
Pioneer Pass: AED399 (Rp1,7 juta) untuk akses prioritas tanpa antrean
Jika ingin memahami bagaimana Dubai bisa berkembang pesat dalam waktu singkat, maka Etihad Museum adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Kata Etihad dalam bahasa Arab berarti ‘persatuan’, yang mencerminkan tema utama museum ini: perjalanan sejarah Uni Emirat Arab (UAE) menuju kemerdekaan dan kemajuannya saat ini.
Terletak di Jumeirah, museum ini memiliki paviliun interaktif yang memungkinkan pengunjung merasakan langsung perjalanan sejarah UAE, terutama periode antara 1968 hingga 1974. Dengan berbagai teknologi seperti touchscreen, film 3D, dan foto dokumenter, museum ini menampilkan kisah di balik penemuan minyak, proses penyatuan tujuh emirat, hingga penandatanganan konstitusi pada 1971.
Jam Operasional:
Museum: 10.00 – 20.00
Tur dengan pemandu: 12.00 – 17.00
Harga Tiket:
Dewasa: AED25 (Rp107 ribu)
Grup (>5 orang): AED20 (Rp86 ribu)
Pelajar (5–24 tahun): AED10 (Rp43 ribu)
Anak di bawah 4 tahun: Gratis
Berlokasi di lantai 2 Dubai Mall, ARTE Museum menghadirkan pengalaman seni digital yang memukau dengan teknologi imersif yang inovatif. Tidak hanya ada di Dubai, museum ini juga memiliki cabang di beberapa kota lain seperti Las Vegas, Jeju, dan Hong Kong.
Mengusung tema “Eternal Nature”, ARTE Museum menyajikan 14 zona berbeda yang menggunakan teknologi projection mapping, multi-image control, dan sensor-based interaction. Pengunjung bisa menyaksikan karya seni yang seolah ‘hidup’ dan bahkan bisa ikut serta dengan mewarnai gambar yang nantinya akan diproyeksikan ke layar besar dalam bentuk 2D dan 3D.
Jam Operasional: 10.00 – 00.00 setiap hari
Harga Tiket:
General: AED129 (Rp555 ribu)
General + ARTE Tea Bar: AED149 (Rp642 ribu)
VIP: AED249 (Rp1 jutaan)
Dubai memang tidak pernah berhenti menghadirkan inovasi dan kejutan bagi para pengunjungnya. Dengan teknologi yang semakin canggih, museum-museum di kota ini bukan sekadar tempat belajar sejarah dan seni, tetapi juga arena eksplorasi yang menggabungkan pengalaman edukatif dan hiburan. Jadi, museum mana yang paling ingin kamu kunjungi? Siapkan dirimu untuk menjelajahi kecanggihan Dubai yang tiada duanya!