
Informasi Traveling Anda
Gunung Paektu, sebuah gunung berapi ikonik di perbatasan antara Korea Utara dan Tiongkok, secara resmi masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark pada tahun 2025. Pengakuan ini semakin memperkuat status Gunung Paektu sebagai salah satu situs geologis dan budaya terpenting di Asia Timur. Dengan pemandangannya yang dramatis, danau kawah (Tianchi atau Danau Surga), serta nilai sejarahnya yang mendalam, gunung ini tidak hanya menjadi destinasi wisata alam yang memesona, tetapi juga simbol kebanggaan nasional Korea Utara.
Keunikan Geologis Gunung Paektu
Gunung Paektu (2.744 mdpl) merupakan gunung berapi aktif yang terakhir meletus pada tahun 1903. Salah satu daya tarik utamanya adalah Danau Tianchi, danau kawah yang terbentuk akibat letusan dahsyat sekitar tahun 946 M. Letusan tersebut termasuk salah satu yang terbesar dalam sejarah, dengan dampak iklim yang dirasakan hingga ke berbagai belahan dunia.
Selain danau kawahnya, kawasan Gunung Paektu juga memiliki lava plateau, gua vulkanik, mata air panas, dan formasi batuan unik yang menjadi bukti aktivitas vulkanik selama ribuan tahun. Menurut penilaian UNESCO, kawasan ini merupakan laboratorium alami yang signifikan untuk mendukung penelitian di bidang geologi dan vulkanologi.
Makna Budaya dan Sejarah yang Mendalam
Bagi Korea Utara, Gunung Paektu bukan sekadar destinasi alam, melainkan lambang identitas nasional dan revolusi. Dalam kepercayaan masyarakat setempat, Gunung Paektu diyakini sebagai lokasi kelahiran Dangun, tokoh legendaris yang disebut sebagai pendiri bangsa Korea kuno. Selain itu, rezim Korea Utara mengklaim bahwa gunung ini merupakan tempat perlindungan Kim Il-sung selama perjuangan melawan penjajahan Jepang, serta lokasi kelahiran Kim Jong-il (meskipun klaim ini diperdebatkan secara historis).
Setiap tahun, ribuan warga Korea Utara melakukan ziarah ke Gunung Paektu sebagai bagian dari pendidikan ideologi. Pemerintah setempat telah membangun berbagai monumen dan museum di sekitar kawasan untuk memperkuat narasi sejarah nasional.
Dampak Status UNESCO dan Potensi Pariwisata
Dengan masuknya Gunung Paektu ke dalam UNESCO Global Geopark, diharapkan akan ada upaya lebih besar untuk melestarikan keanekaragaman geologis dan ekosistemnya. Namun, akses ke gunung ini masih sangat terbatas bagi wisatawan internasional karena kebijakan ketat Korea Utara.
Bagi yang berkesempatan berkunjung, beberapa aktivitas yang bisa dilakukan antara lain:
Trekking ke puncak untuk melihat Danau Tianchi yang memesona.
Mengunjungi Air Terjun Ryongmun yang dikelilingi oleh hutan lebat.
Menjelajahi Gua Rungdo, sebuah terowongan lava yang terbentuk dari aliran magma purba.
Mempelajari sejarah revolusi Korea Utara di berbagai situs yang dibangun pemerintah.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun status UNESCO membuka peluang bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan, tantangan utama tetap pada keterbukaan akses dan kerja sama internasional. Jika Korea Utara dapat membuka diri lebih luas, Gunung Paektu berpotensi menjadi destinasi unggulan bagi peneliti geologi dan pelancong yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus memahami warisan budaya Korea yang kaya.
Pengakuan dari UNESCO menjadikan Gunung Paektu bukan hanya simbol kebanggaan bagi Korea Utara, tetapi juga sebagai situs warisan geologi global yang harus dijaga demi generasi masa depan.