
Informasi Traveling Anda
Kyoto terus berinovasi dalam mengatasi dampak overtourism dengan meluncurkan layanan bus ekspres yang menghubungkan Stasiun Kyoto dengan berbagai destinasi wisata populer. Layanan ini resmi beroperasi mulai Sabtu (1/6/2024) dan menawarkan kenyamanan lebih bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan kota tanpa menambah kepadatan di jalur transportasi lokal.
Terdapat dua rute utama bus ekspres ini. Rute pertama menghubungkan Stasiun Kyoto dengan Gojo-zaka, kawasan dekat Kuil Kiyomizudera, sementara rute kedua mencakup perjalanan ke beberapa destinasi terkenal seperti Gojo-zaka, Gion, dan Kuil Ginkakuji.
“Kami ingin melihat efektivitas layanan ini dan mempertimbangkan untuk melanjutkannya dalam jangka panjang,” ujar Wali Kota Kyoto, Koji Matsui, dikutip dari The Asahi Shimbun, Rabu (5/6/2024). Namun, layanan ini hanya beroperasi pada akhir pekan, hari libur nasional, serta selama musim liburan musim panas dan liburan akhir tahun di Jepang.
Tarif perjalanan bus ekspres ini cukup terjangkau, dimulai dari 500 yen (sekitar Rp 52.000) untuk dewasa dan 250 yen (sekitar Rp 26.000) untuk anak-anak. Bagi wisatawan yang ingin menggunakan layanan ini sepanjang hari, tersedia paket harian seharga 1.100 yen (sekitar Rp 114.874) untuk dewasa dan 550 yen (sekitar Rp 57.437) untuk anak-anak.
Menurut laporan The Japan Times, peluncuran bus ekspres ini merupakan langkah strategis dalam mengurangi kepadatan di transportasi umum Kyoto yang kian sesak akibat lonjakan wisatawan. Banyaknya pengunjung asing tidak hanya berdampak pada infrastruktur kota, tetapi juga mengganggu aktivitas masyarakat setempat. Dengan adanya bus wisata khusus ini, diharapkan kepadatan di jalur bus umum bisa berkurang, sehingga warga Kyoto tetap dapat beraktivitas dengan nyaman.
Langkah inovatif ini membuktikan komitmen Kyoto dalam menyeimbangkan industri pariwisata dengan keberlanjutan kota. Para wisatawan kini memiliki opsi perjalanan yang lebih praktis dan efisien, sementara penduduk lokal dapat menikmati lingkungan yang lebih tertata. Kyoto kembali menunjukkan bahwa pariwisata yang berkelanjutan adalah kunci bagi masa depan kota bersejarah ini.